SELAMAT DATANG! SEMOGA PERSEMBAHAN KAMI DALAM BLOG INI BERMANFAAT! JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR PADA TULISAN KAMI! TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG!

Tuesday, September 13, 2022

KONEKSI ANTARMATERI MODUL 2.1

 

KONEKSI ANTARMATERI MODUL 2.1 

BUDAYA POSITIF

 


1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas.

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang di dalamnya terdapat serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis oleh guru agar mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan belajar murid yang berbeda di dalam kelas atau lingkungan sekolah. Kita pahami bersama bahwa murid dalam kelas kita memiliki keberagaman dan keunikan tersendiri dalam hal kebutuhan dan gaya belajar. Dengan gaya dan keunikan tersebut, guru sebagai pendidik bertindak sebagai fasilitator dalam memahamkan materi kepada murid dan memfasilitasi agar semua murid memperoleh, memproses ide, dan menghasilkan produk sesuai dengan kemampuan masing-masing murid. Oleh karena itu, pada pembelajaran berdiferensiasi, perlu persiapan dan strategi pembelajaran yang tepat dari guru baik meliputi diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk dengan mengacu pada aspek pemetaan kebutuhan belajar murid.

Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal yang harus dilakukan oleh guru antara lain:

1. Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll)

2. Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar)

3.  Mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.

2. Jelaskan bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal?

Sebuah perencanaan kegiatan pembelajaran yang berdiferensiasi dapat dikembangkan dengan teknik dan metode tertentu. Gagasan-gagasan tentang teknik dan metode pembelajarannya dapat kita sesuaikan dengan kondisi dan karakteristik murid yang bisa kita dapatkan melalui asesmen diagnostik, baik kognitif maupun non kognitif. Dalam praktik baik pembelajaran berdiferensiasi guru dapat membuat rancangan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran tersebut sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Pada proses mendiferensiasi, langkah pertama yang dapat dilakukan yaitu;

  1. Guru harus dapat memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar. Pemetaan tersebut dapat dilakukan dengan melaksanakan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif dan Asesmen Diagnostif Kognitif yang dilakukan di awal semester.
  2. Selain dengan asesmen diagnostik, guru juga dapat memetakan kebutuhan siswa dalam kegiatan apersepsi di awal pembelajaran.
  3. Setelah dilakukan pemetaan kebutuhan murid, guru membuat perencanaan pembelajaran yang sesuai kebutuhan dan gaya belajar murid.
  4. Guru memvariasikan strategi kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kesiapan, minat dan profil belajar tiap murid.

3. Jelaskan pula bagaimana Anda melihat kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak.

Adapun kaitan antara materi modul 2.1 dengan materi pada modul sebelumnya yaitu

Filosofi Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah sistem “among”, guru harus dapat menuntun murid untuk berkembang sesuai dengan kodratnya. Tujuanya agar anak dapat mencapai kebahagiaan yang setingi-tingginya baik sebagai manusia individu maupun sebagai anggota masyarakat. Konsepsi ini tentu saja sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi yang menghargai dan mengakomodasi kebutuhan siswa yang beragam dalam pembelajaran.

Nilai dan peran Guru Penggerak

Salah satu nilai dan peran guru penggerak adalah menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada murid, yaitu pembelajaran yang memerdekakan pemikiran dan potensi murid. Hal tersebut sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi.

Visi Guru Penggerak

Salah satu visi guru penggerak adalah mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila, untuk mewujudkan visi tersebut salah satu caranya adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

Budaya Positif

Budaya positif berbanding lurus dengan lingkungan yang positif. Setiap orang akan merasa disambut dengan baik, termasuk murid. Penghargaan terhadap berbagal karakteristik peserta didik akan memunculkan rasa aman dan dihargai. Implikasinya murid merasa terfasilitasi dan terlayani dengan baik dalam pembelajaran.

KOTAK SARAN

Name

Email *

Message *