(Anwar, S.Pd)
PENDAHULUAN
Menyimak adalah keterampilan berbahasa yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari baik formal maupun informal. Menyimak merupakan keterampilan yang cukup mendasar dalam aktivutas berkomunikasi.
Kegiatan yang terjadi di masyarakat kita menunjukkan bahwa kegiatan menyimak lebih banyak dilakukan daripada kegiatan berbahasa lainnya. Berdasarkan hal tersebut maka keterampilan menyimak harus dibina dan ditingkatkan karena sangat dibutuhkan oleh manusia baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk kepentingan di lingkungan pendidikan.
Keberhasilan menyimak sangat tergantung pada pembicara sebagai sumber pesan. Pembicaea yang efektif dalam melaksanakan kegiatannya akan memberi kemudahan kepada penyimak menyerap gagasannya. Penyimak akan efektif apabila ada kerjasama yang baik antara pembicara dan penyimak.
Dalam proses pembelajaran guru hendaknya menjadi pembicara yang baik dan siswa menjadi yang dapat menyerap gagasan guru. Seseorang dikatakan menyimak dengn efektif apabila ia mampu memahami isi pembicaraan dengan baik.
Keterampilan menyimak merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang cukup primer di dunia pendidikan. Pembelajar yang kurang mampu menyimak akan mendapat hambatan dalam menerima materi yang disimaknya. Kesalahan menyimak akan berakibat buruk terhadap keterampilan berbahasa lainnya. Kemampuan menyimak yang efektif, efisien, dan kristis sangat esensial bagi keberhasilan pembelajar dalam belajar.
PEMBAHASAN
A. SITUASI
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Dalam meneliti kegiatan menyimak
dalam kehidupan sehari-hari perlu dilakukan beberapa kegiatan di antaranya :
1. Mengumpulkan Sampel
Anda dapat mengumpulkanm beberapa
situasi yang memungkinkan kita dapat mendengarkan orang lain berbicara. Tentu
saja hal ini termasuk situasi yang memungkinkan orang melakukan aktivutas lain selain
mendengar. Baik menyimak maupun berbicara yang terpenting adalah mereka harus
mengerti apa yang dikatakan. Kita dapat berbicara pada diri snediri melalui
rutinitas harian anda dna mencatat semua perbedaan pengalaman mendengar anda.
2. Menemukan ciri-ciri khusus
Dari sampel yang telah
dikumpulkan apakah anda menemukan ciri-ciri umum yang terjadi dalam beberpa
situasi yang sama. Ciri seperti ini dapat diasosikan dengan jenis-jenis bahasa
yang biasa digunakan, jenis interaksi apa yang dilakukan oleh pendengar.
Contohnya, dalam beberapa situasi penutur berbicara seadanya yang hasulnya
cenderung informal, jenis bahasa yang tidak teratur, begitu juga pendengar
mertespon apa yang dikatakan hanya sikap yang baik dalam mendengarkan. Apakah
anda dapat memikirkan karakteristik umum seperti ini.
Ini tugas yang cukup sulit dan
mungkin saja anda tidak dapat menemukan ide-ide. Berbagilah dengan teman anda
dan jika mungkin bandingkan ide-ide. Berbagilah dengan kolega anda dan jika
mungkin bandingkan ide-ide itu dengan segesti yang diberikan pada sesi
selanjutnya.
a. Kebiasaan informal
Kebanyakan
penutur bahasa yang kita dengar bersifat informal dan spontan. Penutur
menyusunnya seolah-olah cenderung nyaring atau menceritakan suatu memori.
Percakapan
sehari-hari biasanya berlangsung cepat dan ringkas. Ini biasanya terjadi pada
percakapan pendek. Contohnya dalam percakapan, biasanya orang berbicara dalam
beberapa detik sesuai waktu dan giliran bicara.
Pengucapan
dalam kehidupan sehari-hari sering disepelekan karena pembicara menganggap
penyimak telah memahami maksudnya, ini terjadi apabila pembicara dan penyimak
sudah saling mengenal. Pengucapan kata-kata sering diremehkan karena keakraban
pembicara dengan penyimak dan faktanya berbeda dengan presentasi fonologi sesuai
dengan kamus.
Percakapan
informal cenderung pada hal yang tidak sesuai dengan tata bahasa, tuturan
biasanya tidak menjadi masalah karena mereka dapat saling memahami.
b. Harapan dan Tujuan Pendengar
Pendengar
biasanya selalu ingin mengetahui tujuan atau manfaat pembicaraan, siapa yang
berbicara, atau tema apa yang sedang dibicarakan. Setiap orang biasanya
memiliki tujuan yang berbeda dalam mendengar atau memahami sesuatu. Kita
berharap dapat mendegar sesuatu yang relevan dengan tujuan kita.
Penutur
biasanya menuturkan ucapannya langsung pada pendengar. Penutur juga
memperhatikan karakter dan intensitas pendengarnya ketika berututur dan
terkadang merespon langsung terhadap reaksi baik secara verbal atau non verbal
dengan mengubah atau meyesuaikan distorsinya.
B. SITUASI DI KELAS
Keterampilan menyimak diberikan
kepada siswa untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi kegiatan mendengarkan
di luar secarta efektf. Di dalam kelas aktivitas mendengarkan diberikan kepada
siswa dengan menciptakan beberpaa gambara situasi yang dikondisikan seperti
kehidupan nyata.
Alangkah tidak efektifnya
ektivitas mendengarkan siswa adalah sesuatu yang tidak ditemukan siswa dalam
kehidupan sehari-hari. Mendengar berdasarkan kehidupan sehari-hari lebih
bermakna dibandingkan dengan menyimak bacaan dari buku latihan yang nantinya
harus dijawab oleh siswa.
Keterampilan menyimak mempunyai
peran yang sangat pentig dalam keterampilan berbahasa. Peran menyimak antara
lain sebagai dasar keterampilan menulis, penunjang keterampilan menulis,
memperlancar komunikasi lisan, dan sebagai penambah informasi atau pengetahuan.
Dalam pendidikan formal, menyimak
telah menjadi bagian dari pengajaran bahasa. Namun, selama bertahun-tahun
kebanyakan guru berasumsi bahwa pengajarannya tidak perlu direncanakan
tersendiri. Bahkan ada anggapan bahwa keterampilan menyimak akan dikuasai
dengan sendirinya apabila pengajaran lainnya sudah berjalan baik.
Untuk menjamin berlangsungnya
kegiatan menyimak dengan baik dan efektif maka guru haruslah terlebh dahulu
yakin akan apa yang hendak dikatakannya dan mengetahui cara terbaik untuk
menyampaikannya.
Sebagai seorang guru yang menjadi
fasilitator bagi siswa dalam keterampilan menyimak, guru seharusnya menguasai
keterampilan tersebut dan dapat menjadi contoh bagi pembelajar.
Ada beberapa kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari yang dapat dijadikan bahan menyimak di dalam kelas.
Pembelajar dapat menyimak hasil wawancara, pidato, berita dialog, pembacaan
puisi, pembacaan cerita dll.
Menyimak wawancara merupakan
salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran bahasa
Indoensia, pemebelajaran ini dimaksudkan untuk melatih kepekaan siswa dalam
menerima atau mencari informasi. Informasi tersebut dapat digunakan untuk
mendukung keterampilan berbahasa lainnya, seperti berbicara dan menulis.
Pembelajaran menyimak wawancara
dapat dilakukan dengan berbagai cara dan teknik penyajian. Misalnya menyimak
langsung atau tidak langsung. Menyimak
tidak langsung yaitu menyimak rekaman dari kaset atau video.
Menyimak pidato merupakan
kegiatan untuk mendapatkan informasi juga dapat menambah wawasan. Dengan
bertambahnya wawasan dan pengetahuan maka seseorang akan lebih mampu berpikir
dan betindak. Menyimak pidato pembelajar diharapkan dapat menemukan hal-hal
penting dalam pidato tersebut.
Berita merupakan kabar atau
informasi yang disampaikan kepada orang lain. Penyampaian berita dapat secara
lisan ataupun secara tertulis. Penyampaian berita secara tertulis dapat
dilakukan melalui surat kabar, majalah, papan pengumuman, atau surat, sedangkan
berita lisan secara melalui radio, televisi, atau secara langsung seperti
diskusi, simposium, dan pad asaat pembelajaran berlangsung.
Sebenarnya dialog sering sekali
pembelajar saksikan dan simak melalui layar televisi, radio, tape recorder,
maupun media massa lainnya. Yang menjadi pertanyaan mampukah pembelajar
memahami hal-hal yang penting dalam dialog?.
Menyimak dialog yang harus
dilakukan adalah mencatat hal-hal penting dalam dialog. Mecari hal-hal yang
tersirat dalam dialog juga merupakan hal penting yang harus dilakukan. Kegiatan
terakhir dalam menyimak dialog adalah menyimpulkan isi dialog.
Guru dengan memilih materi
simakan yang sesuai dengan kemampuan pembelajar akan menghasilkan proses
belajar-mengajar yang memuaskan dan menyenangkan baik bagi pembelajar maupun
bagi guru sendiri.
Adapun materi simakan yang dapat
dijadikan bnahan pengajaran dengan memiliki berbagai tujuan antara lain :
1. Materi yang tujuannya untuk mendapatkan respon penyimak berupa
bunyi-bunyian, baik barupa suara, suku kata, kata, frase, maupun kalimat.
Bunyi-bunyian tersebut masuk ke dalam alat pendengar kita, sengaja ataupun
tidak disengaja dan menuntut kita untuk memberikan reaksi terhadap pesan bunyi
tersebut.
2. Materi yang memerlukan pemusatan perhatian untuk menentukan
gagasan-gagasan pokok pembicaraan serta gagasan-gagasan penunjangnya.
3. Materi yang tujuannya membandingkan atau mempertentangkan dengan
pengalaman atau pengetahuan penyimak.
4. Materi yang tujuannya menutut penyimak berpikir kritis, yakni
melalui proses analisis, misalnya L menyampaikan hasil seminar, kongres,
diskusi untuk ditanggapi dan dianalisis dari berbagai disiplin ilmu.
5. Materi yang tujuannya untuk menghibur umumnya bersifat santai
seperti mendengarkan pembacaan cerpen, puisi, pementasan drama, dll.
6. Materi yang tujuannya informatif, misalnya : menyimak pengumuman,
instruksi, larangan, penolakan, percakapan baik langsung maupun tidak langsung
(melalui telepon).
7. Materi yang tujuannya deskriminatif yakni menyimak setelah
menerima pesan dapat memberikan rekasi yang sesuai dengan keinginan pembicara,
misalnya : membedakan suara orang susah, orang gembira, orang sedih, orang
khawatir, orang jengkel, dll.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELAJAR
MENYIMAK
Dalam pembelajaran keterampilan menyimak
perlu dipahami faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak. Apalagi
pembelajar dapat memahami faktor-faktor yang berpengaruh dalam kegiatan
menyimak maka dia akan menghindari faktor tersebut.
1. Faktor Fisik
Kondisi fisik seorang penyimak merupakan
faktor penting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas keaktifannya.
Dalam keadaan seperti ini, dia mungkin saja terganggu serta dibingunkan oleh
upaya yang dilakukan untuk menyimak atau dia kehilangan ide-ide pokok
seluruhnya. Secara fisik dia mungkin jauh di bawah ukuran gizi normal, sangat
lelah, atau mengidap suatu penyakit fisik sehingga perhatiannya dangkal.
Lingkungan fisik juga turut
bertanggung jawab atas ketidakefektifan menyimak seseorang. Ruangan mungkin
terlalu panas, lembab, ataupun terlalu dingin, suara bunyi bising yang
mengganggu dari jalan, atau dari beberapa bagian ruangan tempat belajar.
Faktor-faktor tersebut bersifat sepele. Namun, para guru hendaknya selalu
memperhatikan hal-hal tersebut agar proses belajar mengajar dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
2. Faktor Pengalaman
Sikap merupakan hasil
pertumbuhan, perkembangan dan pengalaman, kurangnya minat merupakan akibat dari
pengalaman yang kurang atau tidak ada sama sekali terhadap bahan simakan.
3. Faktor Sikap
Pada dasarnya manusia mempunyai
dua sikap utama untuk semua hal yaitu sikap menerima dan sikap menolak, orang
akan bersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan menguntungkan tetapi
menolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak menguntungkan. Kedua hal
tersebut mempengaruhi pembelajaran menyimak karena dapat membawa pengaruh
negarif dan pengaruh positif.
Sebagai pendidik, tentunya guru
akan memilih dan menanamkan dampak positif kepada anak didiknya dari segala
bahan yang disajikan, khususnya bahan simakan. Menyajikan pelayanan dengan baik
dengan materi yang menarik ditambahn lagi dengan penampilan yang mengagumkan
jelas sangat menguntungkan dan sekaligus membentuk sikap positif pada siswa.
4. Faktor Motivasi
Motivasi merupakan salah satu
butir penentu keberhassilan seseorang dalam menyimak. Apabila motivasi tinggi
untuk mengerjakan sesuatu, maka diharapkan akan berhasil mencapai tujuan.
Begitu pula halnya dengan menyimak.
Dorongan dan tekad diperlukan
dalam mengerjakan segala sesuatu dalam kehidupan. Menerangkan materi pelajaran
dengan baik dan jelas, mengutarakan apa maksud dan tujuan yang hendak dicapai
dan bagiamana cara mencapai tujuan itu, jelas merupakan suatu bimbingan kepada
siswa untuk menanamkan serta meningkatkan motivasi mereka untuk menyimak dengan
tekun.
5. Faktor Jenis Kelamin
Beberapa pakar menyimpulkan bahwa
laki-laki dan perempuan pada umumnya mempunyai perhatian yang berbeda dan cara
mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun berbeda pula, begitu pula pada
kegiatan menyimak, sifat dan gaya menyimak laki-laki dan perempuan sangat
berbeda.
6. Faktor Lingkungan
Sekolah dan lingkungan fisik
ruangan kelas merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan menyimak.
Ruangan harus tertata dengan rapi tanpa ketegangan dan gangguan. Begitu pula
dengan lingkungan sosial, menciptakan suasana dimana guru merencanakan
pengalaman-pengalaman yang memungkinkan sistem yang dapat memanfaatkan situasi
kelas untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi sehari-hari sesuai dengan
rencana.
7. Faktor Peranan Dalam Masyarakat
Kemauan menyimak dapat
dipengaruhi oleh peranan kita dalam masyarakat. Sebagai pendidik dituntut
menyimak dengan seksama dan penuh perhatian agar apa yang disimak dapat
menambah ilmu pengetahuan. Pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan dari
masyarakat sangatlah berpengaruh pada kegiatan yang sedang dilaksanakan.
Kemampuan menyimak dalam masyarakat dapat dilakukan melalui ceramah, wawancara,
dll. Hasilnya dapat diterapkan dan dikaitkan dengan pengalaman pengetahuan saat
guru mengajar dengan situasi dan kondisi saat itu.
Untuk meningkatkan keterampilan
menyimak ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu :
- Bersikaplah secara positif
- Bertindaklah responsif
- Cegahlah gangguan-gangguan
- Simaklah dan ungkaplah maksud pembicara
- Carilah tanda-tanda yang akan datang
- Carilah rangkuman pembicaraan terlebih
dahulu
- Nilailah bahan-bahan penunjang
- Carilah petunjuk-petunjuk non verbal
Dalam
proses menyimak ada beberapa kendala yang sering ditemui yaitu :
- Keegosentrisan
- Keengganan ikut terlibat
- Ketakutan akan perubahan
- Keinginan menghindari pertanyaan
- Puas terhadap penampilan eksternal
- Pertimbangan yang prematur
- Kebingungan semantik
PENUTUP
A. SIMPULAN
Kegiatan menyimak dalam kehidupan
sehari-hari perlu dilakukan beberapa kegiatan di antaranya : mengumpulkan
sampel dan menemukan ciri-ciri khusus.
Ada beberapa kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari yang dapat dijadikan bahan menyimak di dalam kelas.
Pembelajar menyimak dapat berupa hasil wawancara, pidato, berita, dialog,
pembacaan puisi,pembacaan cerita, dll.
Faktor-faktor yang berpengaruh
dalam kegiatan menyimak antara lain : faktor fisik, faktor pengalaman, faktor
sikap, faktor motivasi, faktor jenis kelamin, faktor lingkungam dan faktor peranan
dalam masyarakat.
B. SARAN
Untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam pembelajaran menyimak guru hendaknya lebih memahami kendala-kendala
yang dihadapi baik di dalam dan di luar kelas.
Faktor-faktor yang dapat
menghambat pembelajaran menyimak hendaknya dipahami guru dengan baik. Agar
dapat mengantisipasi faktor-faktor penghambat tersebut.