Dalam batasan
tersebut ada lima butir terpenting yaitu bahwa bahasa itu:
a. Manusiawi
Hanya manusialah yang memiliki sistem simbol untuk berkomunikasi.
Betul bahwa hewan seperti binatang pun berkomunikasi, dan mempunyai sistem
bunyi, tetapi sistem itu bukanlah kata-kata. Dengan demikian mereka tidak
memiliki bahasa. Manusia telah berbahasa sejak dini sejarahnya, dan
perkembangan bahasanya inilah yang membedakan manusia dari makhluk lain; hingga
membuat dirinya mampu berpikir.
b. Dipelajari
Manusia ketika lahir tidak langsung lalu mampu berbicara. anak yang
tidak mempunyai kontak dengan orang lain yang berbahasa seperti dirinya sendiri
akan mengembangkan bahasanya sendiri untuk memenuhi hasrat komunikasinya. Namun
bahasa tidaklah ada artinya bila hanya untuk diri sendiri. Paling tidak
haruslah ada dua orang, supaya ada proses komunikasi. Betul bahwa seseorang
bisa berkomunikasi pada dirinya, namun untuk komunikasi seperti ini tidak perlu
kata-kata.
c. Sistem
Bahasa memiliki seperangkat aturan yang dikenal para penuturnya.
Perangkat inilah yang menentukan struktur apa yang diucapkannya. Struktur ini
disebut grammar. Bagaimanapun primitifnya suatu masyarakat penutur
bahasa, bahasanya itu sendiri bekerja menurut seperangkat aturan yang teratur.
Kenyataan bahwa bahasa sebagai sistem adalah persoalan pemakaian (usage);
bukan ditentukan oleh panitia atau lembaga perumus. Aturan ini dibuat dan
diubah oleh cara orang-orang yang menggunakannya. Aturan ini ada karena para
penuturnya menggunakan bahasa dalam cara tertentu dan tidak dalam cara lain.
Dan karena ada kesepakatan umum tentang aturan ini maka orang menggunakan
bahasa dalam cara tertentu yang memiliki arti. Dikarenakan ada kesepakatan
inilah maka kita bisa mempelajari dan mangajarkan bahasa apa saja.
d. Arbitrer
Bahwa bahasa mempergunakan bunyi-bunyi tertentu dan disusun dalam
cara tertentu pula adalah secara kebetulan saja. Orang-orang
melambangkan satu kata saja untuk melambangkan satu benda, misalnya kata kuda
ditujukan hanyalah untuk binatang berkaki empat tertentu karena orang lain
berbuat demikian. Demikian pula kalimat berbeda dari satu bahasa ke bahasa
lainnya. Dalam bahasa Latin kata kerja cenderung menempati posisi akhir, dalam
bahasa Perancis kata sifat diletakkan setelah kata benda seperti halnya bahasa
Indonesia. Ini adalah semua karena kebetulan saja.
e. Simbolik
Bahasa terdiri atas rentetan simbol arbitrer yang memiliki arti.
Kita bisa menggunakan simbol-simbol ini untuk berkomunikasi sesama manusia
karena manusia sama-sama memiliki perasaan, gagasan, dan keinginan. Dengan
demikian kita menerjemahkan orang lain atas acuan pada pengalaman diri sendiri.
Kalau kita mengerti ujaran orang yang berkata, “Saya lapar”, ini karena kita
pun biasa mengalami peristiwa lapar itu.
Sistem bahasa apapun memungkinkan kita membicarakan sesuatu walau
tidak ada di lingkungan kita. Kita pun bisa membicarakan sesuatu peristiwa yang
sudah terjadi atau yang akan terjadi. Ini dimungkinkan karena bahasa memiliki
daya simbolik, untuk membicarakan konsep apapun juga. Ini pulalah yang
memungkinkan manusia memiliki daya penalaran (reasoning).
Demikianlah lima butir hakikat
bahasa manusia sebagai alat untuk berkomunikasi dan mencirikan dirinya serta
membedakannya dari makhluk lain.
Harimurti Kridalaksana (1983)
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan
oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikaskan diri.
Dari definisi tersebut dapat diuraikan beberapa ciri atau sifat yang
hakiki dari bahasa, antara lain: (1) bahasa itu adalah sebuah sistem, (2)
bahasa itu berwujud lambang, (3) bahasa itu berupa bunyi, (4) bahasa itu
bersifat arbitrer, (5) bahasa itu bermakna, (6) bahasa itu bersifat
konvensional, (7) bahasa itu bersifat unik, (8) bahasa itu bersifat universal,
(9) bahasa itu bersifat produktif, (10) bahasa itu bervariasi, (11) bahasa itu
bersifat dinamis, (12) bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial, dan
(13) bahasa itu merupakan identitas penuturnya.
3. A. S. Hornby
(1996) Oxford Advanced Learner’s Dictionary
Language: the system of sounds and
word used by humans to express their thoughts and fillings.
4. Ensiklopedi Indonesia Volume 1, Pimred Umum: Hasan Shadily,
Penerbit: PT Ichtiar Baru-van Hoeve Jakarta
Bahasa (bah. Sanskerta: bhasa)
Kumpulan kata dan aturannya yang tetap di dalam menggabungkannya
berupa kalimat. Merupakan sistem bunyi yang melambangkan pengertian-pengertian
tertentu. Bahasa yang hidup senantiasa berkembang karena perubahan-perubahan
bunyi dan bentuk kata serta makna-makna kata. Kata-kata yang bunyi dan
bentuknya berubah artinya tetap misalnya baharu menjadi baru,
afsun(a) menjadi pesona, marapati menjadi merpati, soldadu menjadi
serdadu, dan sebagainya sedangkan artinya tetap. Sebaliknya yang
bunyinya tetap artinya berubah umpamanya budak yang dalam bahasa
Melayu (dan Sunda) berarti anak-anak di dalam bahasa Indonesia berarti
abid (abdi) atau budak belian; menggonggong sekarang di dalam bahasa
Indonesia berarti menyalak. Nyonya dan nona yang dulu hanya
dipakai untuk wanita-wanita Eropa dan Tionghoa sekarang secara umum digunakan
untuk setiap wanita yang masing-masing telah dan belum kawin. Sebagian kosakata
menjadi usang dan mati, lainnya timbul menggantikan; beberapa bentuk tatabahasa
berubah, tetapi secara kekeluruhan bahasa sebagai suatu sistem komunikasi
sosial mempertahankan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Perubahan
bahasa selalu berlangsung dengan perlahan-lahan dan berangsur-angsur baik
mengenai kosakata maupun tatabahasanya. Secara umum bahasa tidak bergantung
kepada susunan masyarakat. Perubahan struktur sosial dan ekonomi sedikit saja
pengaruhnya kepada perkembangan bahasa. Umpamanya bahasa Jepang dari zaman
Samurai yang berdasarkan kekuasaan feodal, kasta militer, kebudayaan pedesaan,
dan ekonomi pertanian tak seberapa berbeda dengan bahasa Jepang sekarang dengan
kekuasaan kaum bangkir dan industrialis, ekonomi industrial dan kebudayaan
kota. Bahasa Arab dari zaman jahilliyyah pra-Islam tak banyak berbeda dengan
bahasa masyarakat Arab sekarang yang industri minyaknya sangat berkembang.
Stephen Ullmam (1977) Semantics An Introduction to the
Science of Meaning
(1) Language is a vehicle of communication. Language is code.
(2) Language exists in a potential state.
(3) Language is a social institution
(4) Language is fixed.
(5) Language is slow moving.
(6) Language is purely psychological