Secara ekstrinsik
a.
Memberi Angka
Angka dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari
hasil aktivitas belajar anak didik. Angka atau nilai yang baik mempunyai potensi
yang besar untuk memberikan motivasi kepada anak
didik lainnya. Namun, guru harus menyadari bahwa angka/nilai bukanlah merupakan
hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna, karena hasil belajar
seperti itu lebih menyentuh aspek kognitif. Bisa saja nilai itu bertentengan
dengan efektif anak didik. Untuk itu guru perlu memberikan angka/nilai yang
menyentuh aspek efektif dan keterampilan yang
diperlihatkan anak didik dalam pergaulan/kehidupan sehari-hari. Penilaian harus
juga diarahkan kepadda aspek kepribadian anak didik dengan cara mengamati
kehidupan anak didik di sekolah, tidak hanya semata-mata berpedoman pada hasil
ulangan di kelas, baik dalam bentuk formatif atau
sumatif.
b.
Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai
penghargaan atau kenang-kenangan/cenderamata. Dalam
dunia pendidikan, hadiah bisa dijadikan sebagai alat motivasi.
Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang berprestasi, rangking satu, dua
tau tiga dari anak didik lainnya. Dalam pendidikan modern, anak didik yang
berprestasi tinggi memperoleh predikat sebagai anak didik teladan dan untuk
perguruan tinggi/universitas disebut sebagai mahasiswa teladan.sebagai
penghargaan atas prestasi mereka dalam belajar, uang
beasiswa supersemar pun mereka terima setiap bulan dengan jumlah dan jangka waktu yang ditentukan. Hadiah berupa uang
beasiswa supersemar diberikan adalah untuk memotivasi anak didik/mahasiswa agar
senantiasa mempertahankan prestasi belajar selama berstudi.
c.
Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai
alat motivasi untuk medorong anak didik agar mereka
bergairah belajar. Bila iklim belajar yang kondusif terbentuk, maka setiap anak
didik terlihat dalam kompetisi untuk menguasai bahan pelajarran yang diberikan.
Selanjutnya, setiap anak didik sebagian individu melibatkan diri mereka
masing-masing kedalam aktivitas belajar.
d.
Memberi Ulangan
Ulangan bisa dijadikan sebagai motivasi, anak didik
biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi
ulangan. Oleh karena itu, ulangan merupakan strategi yang cukup baik untuk
memotivasi anak didik agar lebih giat belajar.
e.
Hukuman
Meski hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi
bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efiktif. Hukuman akan merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan pendekatan edukatif, bukan
karena dendam. Pedekatan edukatif dimaksud di sini sebagai hukuman yang
mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap perbuatan
anak didik yang dianggap salah. Sehingga dengan hukuman yang diberikan itu anak
didik tidak mengulangi kesalahan atau pelanggaran. Minimal mengurangi frekuensi
pelanggaran.
Secara Intrinsik
a.
Ego-Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu
tantangan sehingga beklerja keras dengan mempertahankan harga diri, adalah
sebagai salah ssatu bentuk motivasi yang cukup
penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi
yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah
simbol kebanggaan dan harga diri. Begitu juga dengan
anak didik sebagai subjek belajar. Anak didik akan belajar dengan keras bisa
jadi karena harga dirinya.
b.
Mengatahui Hasil
Mengatahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Bagi anak didik yang menyadari betapa besarnya
sebuah nilai prestasi belajar akan meningkatkan intensitas belajarnya guna
mendapatkan prestasi belajar yang melebihi prestasi belajar diketahui
sebelumnya. Prestasi belajar yang rendah menjadikan anak didik giat belajar
untuk memperbaikinya. Sikap seperti itu bisa terjadi bila anak didik merasa
rugi mendapat prestasi belajar yang tidak sesuai dengan harapan.
c.
Menjelaskan tujuan belajar ke
peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih
dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan
dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam
belajar.
d.
Membangkitkan dorongan kepada
anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal
ke peserta didik (menyentuh aspek psikologis).
e. Guru mencontohkan sikap yang baik kepada siswa baik lewat prestasi akademik maupun lewat aspek moralitas. Sehinga, siswa tanpa didorong pun bisa belajar dan mencontohi secara langsung aspek ketokohan yang ditampilkan oleh sang guru.